Media Center Batam –Batam menjadi satu dari empat lokasi pelaksanaan kerja sama antara Indonesia dengan Inggris. Program bertajuk “Skills for Prosperity” ini merupakan kolaborasi di bidang pendidikan. Realisasi kerja samanya akan dilaksanakan dengan politeknik yang ada di Batam, Manado, Semarang, dan Surabaya.
“Kami sadari Indonesia besar. Dan punya banyak potensi selain dari Jakarta. Seperti Batam yang dekat dengan Singapura. Kami punya banyak bisnis di Singapura. Banyak tenaga kerja dan warga kami juga yang tinggal di Batam. Maka kami ingin berkolaborasi dengan Batam di berbagai bidang. Pertama sekali, pendidikan,” kata perwakilan Kedutaan Besar Inggris, Samuel Hayes saat mengunjungi Kantor Walikota Batam, Rabu (6/11).
Kerja sama antara Inggris dan Indonesia sudah berlangsung puluhan tahun. Dan saat ini pengembangan sumber daya manusia (SDM) sedang menjadi fokus pemerintahan RI di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Inggris, kata Hayes, punya banyak program untuk pengembangan SDM. Program-program inilah yang akan dibawa ke Indonesia, termasuk Batam.
“Kami akan bawa ahli-ahli ke sini. Kerja sama dengan politeknik misal kolaborasi dalam kurikulum, dan sebagainya. Contohnya di bidang maritim. Supaya pengelolaan maritim di sini lebih memanfaatkan teknologi sehingga Batam bisa berkompetisi dengan luar,” ujarnya.
Menurut Hayes, akan ada pertemuan-pertemuan lanjutan untuk membahas lebih detail rencana kerja sama tersebut. Ia juga akan langsung berkunjung ke Politeknik Negeri Batam, Nongsa Digital Park, serta Infinite Studio.
Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad usai menyambut Hayes mengatakan berbahagia karena Batam ternyata dilirik sebagai lokus pelaksanaan kerja sama dengan Inggris.
“Kami menyambut baik dan bahagia karena Kedutaan Inggris tertarik dengan Batam. Dengan adanya kerja sama ini harapannya akan terjadi peningkatan kapasitas SDM Batam. Anak Batam semakin terbuka cakrawala berpikirnya. Dan karena ini terkait kesejahteraan, kita harap betul-betul menyentuh lapisan masyakarakat yang belum beruntung,” tuturnya.
Banyak hal, sambung Amsakar, yang bisa dijajaki Inggris di Batam. Selain kerja sama bidang pendidikan, Batam juga membuka diri untuk pengembangan investasi. Selain itu juga kerja sama di bidang lain seperti kepariwisataan hingga kemaritiman.
“Potensi yang dapat dikembangkan antara lain maritim, industri manufaktur, energi, pendidikan, dan pariwisata. Kami akan menjamin kemudahan berinvestasi dan juga kenyamanan bagi warga negara asing di Batam,” kata Amsakar.