Media Center Batam – Lahan untuk pembangunan balai latihan kerja (BLK) di Kota Batam sudah diserahterimakan dari PT Kabil Citra Mas kepada Kementerian Tenaga Kerja. Serah terima ditandai dengan penandatanganan perjanjian hibah di Auditorium PT SMOE Kawasan Industri Terpadu Kabil, Jumat (29/11).

Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Bambang Satrio Lelono mengatakan tahap selanjutnya adalah menunggu izin peralihan hak keluar dari Badan Pengusahaan (BP) Batam.

“Kami harap proses selanjutnya, BP Batam bisa segera terbitkan keputusan tentang izin peralihan hak ini. Sehingga kami bisa segera lakukan pembangunan BLK. Tentunya saya yakin karena sudah satu panglima di sini, Wali Kota merangkap Kepala BP, mudah-mudahan semua lancar,” tutur Bambang.

Ia mengatakan hibah lahan seluas 4 Hektare ini merupakan hal yang menggembirakan bagi Kemenaker. Karena cita-cita membangun BLK di Batam akhirnya segera tersampaikan.

“Rencana membangun BLK ini panjang ceritanya. Mulai dari Tanjunguncang tapi tak jadi. Kemudian disiapkan tanah di Setokok 15 Hektare juga tak jadi. Lalu di Sambau Nongsa juga tak jadi. Selanjutnya Tanjunggundap pun tak jadi. Kenapa? Karena tanah yang disiapkan itu belum clean and clear. Kalau belum clean and clear kami juga tak berani membangun BLK,” paparnya.

Padahal, sambung Bambang, sejak dua tahun lalu anggaran sudah disiapkan. Tapi pembangunan tak kunjung bisa dilakukan karena masalah lahan ini.

“Sekarang sudah dapat lahan hibah. Kementerian Tenaga Kerja juga sudah mengalokasikan anggaran untuk tahun depan. Mudah-mudahan tahun depan juga BLK sudah bisa beroperasi,” sebutnya.

Semua ini menurutnya sangat pas dan sejalan dengan prioritas pembangunan yang diusung Presiden Joko Widodo di periode kedua kepemimpinannya. Yaitu ada lima prioritas pembangunan yang satu di antaranya adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM).

“Mudah-mudahan dengan begini kita bisa meningkatkan daya saing. Juga bersamaan dalam dua tahun ini Batam menggeliat kembali. Ini suatu hal luar bisa,” tuntasnya.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad atas nama Pemerintah Kota Batam menyampaikan kepada Kementerian Tenaga Kerja dan PT Kabil Citra Mas. Karena memang untuk membangun Batam ini harus ada upaya kolektif. Tak cuma pemerintah pusat dan daerah tapi juga swasta.

“Sejatinya BLK ini sudah terbangun dari kemarin. Ini menunjukkan Kementerian concern dalam membantu Batam. Tapi kami sadar tak mudah memang kalau terkait urusan lahan, apalagi kalau harus clean and clear,” ujarnya.

“Syukurlah akhirnya Kabil ingin berpartisipasi membantu pemerintah. Ini menjadi solusi. Artinya harus ada upaya kolektif untuk pembangunan kapasitas SDM ini,” sambung Amsakar.

Ia mengatakan setidaknya sudah 7.000-an orang yang Pemko Batam latih tiga tahun terakhir. Meski jumlah peminatnya jauh lebih banyak. Ini memperlihatkan adanya harapan yang besar dari masyarakat untuk mengambil kesempatan kerja di Batam. Selain itu masyarakat juga melihat Batam sebagai salah satu negeri harapan.

“Angka sekitar 2.500 per tahun ini menunjukkan bahwa kami masih memiliki keterbatasan untuk melatih tenaga kerja yang ada. Di balik itu kita memang berupaya mencetak SDM berkualitas. Karena itu, ketika BLK sudah jadi, harapan kami dalam satu tahun bisa beberapa kali pelatihan dilakukan. Jadi jumlahnya tak berhenti di angka 2.000-an,” kata Amsakar.